JAKARTA - Dua perusahaan yang bergerak di sektor konstruksi asal Jepang menyatakan minatnya berinvestasi di Indonesia. Investor Jepang yang merupakan gergasi bidang konstruksi ingin menanamkan modalnya sebesar Rp3,5 triliun dan usahawan depo bangunan berencana investasi Rp500 miliar.Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Franky Sibarani menuturkan bahwa kedua perusahaan ini serius untuk berinvestasi. Pasalnya mereka telah siap joint venture dengan mitra lokal yang dipilihnya.‰ÛÏPerusahaan rencananya akan mengikuti dua proyek infrastruktur di Indonesia senilai Rp 2,5 triliun. Perusahaan juga merencanakan membangun apartemen di wilayah Jabodetabek dengan nilai mencapai Rp1 triliun,‰Û jelas Franky dalam keterangan kepada pers, Jumat (20/5/2016)Franky menyampaikan bahwa selain perusahaankonstruksi, perusahaan yang bergerak di bidang home improvement menyatakan ingin membangun sebuah depo bangunan yang menyediakan peralatan bangunan untuk distributor kontruksi. Untuk usahanya tersebut, perusahaan membutuhkan lahan seluas 2.000 meter persegi. ‰ÛÏUntuk perusahaan home improvement, mereka berencana membangun depo bangunan dengan luas lahan 2.000 meter persegi sesuai dengan ketentuan DNI. Mereka serius untuk investasi di Indonesia, terutama setelah mengetahui adanya sistem PTSP online,‰Û jelasnya.Franky menambahkan para investor melihat Indonesia sebagai pasar potensial. Terlebih dengan adanya masyarakat Ekonomi ASEAN, memberikan peluang bisnis begitu besar bagi investor untuk merealisasikan minat investasinya. "Saat ini sudah ada beberapa proyek perusahaantersebut yang sedang berjalan, seperti LNG di Donggi Sulawesi. Melihat peluang bisnis yang begitu besar, ke depan, untuk jangka panjang perusahaan kontraktor memiliki rencana membangun Javanese Building di Indonesia,‰Û terang dia.Pejabat Promosi Investasi kantor perwakilan BKPM (IIPC) Tokyo, Saribua Siahaan menyatakan kesiapannya memfasilitasi dan mengawal proyek-proyek prioritas pemerintah, sehingga investor Jepang dapat merealisasikan minat investasinya dengan cepat dan sesuai target perusahaan.‰ÛÏMinat investor di Jepang untuk berinvestasi di Indonesia cukup besar. Karena itu, kami siap memfasilitasi kebutuhan para investor dan mengawal proses realisasi investasi mereka, terutama untuk proyek-proyek prioritas pemerintah,‰Û jelas Saribua. Berdasarkan data BKPM, realisasi investasi Jepang di Indonesia pada 2015 mengalami peningkatan 6% dibandingkan periode 2014. Realisasi investasi Jepang tahun 2015 tercatat USD2,87 miliar, dengan total 2.030 proyek serta menyerap 115.400 tenaga kerja. Kontribusi utama investasi Jepang masih didominasi sektor manufaktur, khususnya sektor otomotif, elektronika dan permesinan, serta sektor kimia dan farmasi.
Dua Perusahaan Jepang Siap Investasi Rp4 Triliun
JAKARTA - Dua perusahaan yang bergerak di sektor konstruksi asal Jepang menyatakan minatnya berinvestasi di Indonesia. Investor Jepang yang merupakan gergasi bidang konstruksi ingin menanamkan modalnya sebesar Rp3,5 triliun dan usahawan depo bangunan berencana investasi Rp500 miliar.Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Franky Sibarani menuturkan bahwa kedua perusahaan ini serius untuk berinvestasi. Pasalnya mereka telah siap joint venture dengan mitra lokal yang dipilihnya.‰ÛÏPerusahaan rencananya akan mengikuti dua proyek infrastruktur di Indonesia senilai Rp 2,5 triliun. Perusahaan juga merencanakan membangun apartemen di wilayah Jabodetabek dengan nilai mencapai Rp1 triliun,‰Û jelas Franky dalam keterangan kepada pers, Jumat (20/5/2016)Franky menyampaikan bahwa selain perusahaankonstruksi, perusahaan yang bergerak di bidang home improvement menyatakan ingin membangun sebuah depo bangunan yang menyediakan peralatan bangunan untuk distributor kontruksi. Untuk usahanya tersebut, perusahaan membutuhkan lahan seluas 2.000 meter persegi. ‰ÛÏUntuk perusahaan home improvement, mereka berencana membangun depo bangunan dengan luas lahan 2.000 meter persegi sesuai dengan ketentuan DNI. Mereka serius untuk investasi di Indonesia, terutama setelah mengetahui adanya sistem PTSP online,‰Û jelasnya.Franky menambahkan para investor melihat Indonesia sebagai pasar potensial. Terlebih dengan adanya masyarakat Ekonomi ASEAN, memberikan peluang bisnis begitu besar bagi investor untuk merealisasikan minat investasinya. "Saat ini sudah ada beberapa proyek perusahaantersebut yang sedang berjalan, seperti LNG di Donggi Sulawesi. Melihat peluang bisnis yang begitu besar, ke depan, untuk jangka panjang perusahaan kontraktor memiliki rencana membangun Javanese Building di Indonesia,‰Û terang dia.Pejabat Promosi Investasi kantor perwakilan BKPM (IIPC) Tokyo, Saribua Siahaan menyatakan kesiapannya memfasilitasi dan mengawal proyek-proyek prioritas pemerintah, sehingga investor Jepang dapat merealisasikan minat investasinya dengan cepat dan sesuai target perusahaan.‰ÛÏMinat investor di Jepang untuk berinvestasi di Indonesia cukup besar. Karena itu, kami siap memfasilitasi kebutuhan para investor dan mengawal proses realisasi investasi mereka, terutama untuk proyek-proyek prioritas pemerintah,‰Û jelas Saribua. Berdasarkan data BKPM, realisasi investasi Jepang di Indonesia pada 2015 mengalami peningkatan 6% dibandingkan periode 2014. Realisasi investasi Jepang tahun 2015 tercatat USD2,87 miliar, dengan total 2.030 proyek serta menyerap 115.400 tenaga kerja. Kontribusi utama investasi Jepang masih didominasi sektor manufaktur, khususnya sektor otomotif, elektronika dan permesinan, serta sektor kimia dan farmasi.